Selasa, 27 Januari 2009

Efek Rumah Kaca


Bayangkan seandainya kita tinggal di rumah yang terbuat dari kaca. Dindingnya kaca, atapnya kaca, semuanya terbuat dari kaca dan tidak ada lubang angin. Pada siang hari, sinar matahari akan memanasi seisi rumah. Karena tidak ada lubang agin, panas di dalam rumah kaca akan semakin panas.

Nah, sekarang bayangkan kita hidup di planet Venus. Udaranya hampir seluruhnya terdiri dari gas karbondioksida. Sifat gas (karbondioksida) ini sama dengan kaca, bisa meneruskan sinar matahari tetapi menahan panas yang dilepaskan oleh permukaan venus. Akibatnya, udara di permukaan Venus makin lama makin panas. Temperaturnya bisa mencapai 400 derajat celcius, empat kali lebih panas daripada air mendidih.

Industri dan kendaraan bermotor yang makin banyak menyebabkan gas karbondioksida bertambah terus. Kebakaran hutan juga menyebabkan pertambahan gas karbondioksida. Menurut hasil penelitian, gas karbondioksida memang meningkat cepat sekali. Dalam abat ini saja telah meningkat sekitar 20%. Ini akibat efek rumah kaca di bumi kita. Temperatur udara di bumi akan semakin panas. Ini yang disebut PEMANASAN GLOBAL (global warming), artinya pemanasan atmosfer yang terjadi di seluruh dunia.

Gas karbondioksida banyak diserap oleh tumbuh-tumbuhan untuk fotosintesis. Makin banyak pepohonan yang tumbuh, gas karbondioksida akan makin banyak diserap. Tetapi, kita harus tau saat ini banyak pohon di tebangi. Hutan banyak yang gundul. Akibtnya, gas karbondioksida tidak banyak yang di serap.

Untuk mencegah pemanasan global, kita semua dituntut untuk berpartisipasi. Banyak cara untuk ikut berperan. Hematlah pembakaran bahan bakar minyak. Jangan sembarangan menebang pohon karena itu berarti mengurangi penyerapan gas karbondioksida. Bantulah gerakan penghijauan. Kalau ada halaman kosong tanamilah dengan pepohonan agar udara semakin segar.

"SELAMATKAN BUMI KITA !"

Tunggu artikel yang berikutnya. Pasti lebih seru sabar Yaa . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar